Ini Kata KNPI Madina Terkait Dugaan Penggunaan Material Ilegal PT Jaya Konstruksi

PT Jaya Kontruksi (Jakon), perusahaan pemenang tender untuk perbaikan jalan status nasional dan jalan provinsi, yang saat ini bekerja di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), terindikasi bekerja tidak sesuai SOP dan aturan, mendapat sorotan dari masyarakat.

topmetro.news – PT Jaya Konstruksi (Jakon), perusahaan pemenang tender untuk perbaikan jalan status nasional dan jalan provinsi, yang saat ini bekerja di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Namun perusahaan besar itu terindikasi bekerja tidak sesuai SOP dan aturan, mendapat sorotan dari masyarakat.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mandailing Natal (Madina) menegaskan hal itu melalui Sekretaris Abdul Wahab Lubis kepada wartawan, Senin (18/9/2023).

Pasalnya lanjut aktifis HMI itu, kuat dugaan, PT Jakon banyak memakai dan menampung material Ilegal dalam pelaksanaan kegiatan proyeknya. Dan juga disinyalir, penggunaan material Ilegal berupa batu pecah, pasir, sirtu mengunakan perusahaan atau CV yang diduga ilegal.

“Kuat dugaan kita, kegiatan pembangunan aspal oleh PT Jakon ini menggunakan material ilegal. Dan ini sudah termasuk kejahaatan luar biasa,” pungkas aktifis HMI tersebut.

Apalagi kegiatan yang mereka lakukan adalah pembangunan pasilitas umum, berupa jalan dengan mengunakan material yang menyalahi aturan bernegara.

“Seharusnya Jakon jangan mencampurkan yang haram (ilegal-red) ke kegiatan pemerintah yang berupa fasilitas umum berupa jalan,” tandasnya

Lalu Wahab juga mengingatkan PT Jakon untuk menghentikan penggunaan material ilegal untuk pembangunan proyek pemerintah. Sebab banyak pihak yang terkena dampak kerugian.

PT Jakon merupakan salah satu perusahaan besar di bidang jasa kontruksi yang ada di Indonesia, harusnya taat aturan dan SOP yang berlaku. Sehingga dengan hadirnya mereka, dapat menambah PAD Kabupaten Madina.

”Jangan karena hanya ingin mengambil untung yang besar dengan mengunakan material yang kuat dugaaan adalah material ilegal,” katanya.

Sementara itu PT Jaya Konstruksi melalui karyawan berinisial N ketika dikonfirmasi via WhatsApp guna dimintai keterangan terkait material yang digunakan, hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan tidak juga memberikan jawaban.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment